Selasa, 02 Desember 2008

Berlanjut...

Postinganku informan girl di milist yang berlatar belakang religi ternyata masih terus berlanjut ketika seseorang anggota menanggapi ,

"Islam memang memilihkan sesuatu solusi untuk kebaikan bersama, sekali lagi kita harus paham kodrat dan kemampuan kita sebagai manusia, terlebih lagi sebagai wanita. Islam melindunginya dari kemungkinan fitnah dan celaka.

Sulit emang di pahami karena ini ada di dunia yang nota bene kita cintai, kita pujai.

Tapi ada baiknya bicara ke perempuan yang di curigai ibu itu dengan baik2 agar dia juga tahu bagaimana menjaga diri dan sikap. Dan bapak2 yang ada di sini ada yang senang tidak ya jika istrinya bersikap seperti ini. Aku pikir sih masalah rumah tangga harus di selesaikan oleh pendirinya sendiri tidak bisa di campuri orang lain, kecuali sebagai penyumbang nasehat. Yah Bicara dengan bapak itu ada baiknya juga. Tapi bagaimana caranya mungkin bapak2 di sini yang bisa bantu ?"

Kemudian seorang laki-laki yang sudah berumah tangga menanggapi,

komen : mo nambah pertanyaannya nih ..
1. Dan bapak2 yang ada di sini ada yang senang tidak ya jika anak gadisnya berkerja seperti ini.?? (keluar bersama laki2 yang bukan mahromnya + dimalam hari)
2. Dan bapak2 yang ada di sini ada yang senang tidak ya jika istrinya berkerja seperti ini.??.

aku terhenyak sesaat membaca komennya yang pertama "Dan bapak2 yang ada di sini ada yang senang tidak ya jika anak gadisnya berkerja seperti ini.?? (keluar bersama laki2 yang bukan mahromnya + dimalam hari)" .Apakah keputusan abahku salah mengizinkan aku untuk bergabung di yayasan ini? Rasanya air mata ini ingin tumpah ketika aku membaca dan menuliskan ini, ingin rasanya saat ini aku menelfon beliau dan bertanya "abah, apakah abah ikhlas dengan keputusan anggi apa abah senang anak gadis abah bergabung di Yayasan ini" aku urungkan niat ku untuk menelfonnya karen aaku tau pada saat jam segini abah sedang sibuk juga dengan aktivitas kantornya.

Rasa khawatir ayah/abah pasti ada untuK seorang anak gadisnya(aku) yang bergelut dibidang ini, tapi abah aku akan selalu ingat nasehat abah. "anggi jaga marwah keluarga dan diri anggi sendiri, jangan lupa shalat". Aku juga teringat pengakuan mamakku yang khawatir ketika aku berpergian bersama divisiku "setiap shalat dan setiap waktu selalu mamak doakan anggi, mamak serahkan semuanya ke pada allah hanya allah yang bisa menjaga serta mengingatkan anak gadis mamak dan abah, mamak khawatir gie...".

Makna cerita yang dibuat kedalam tulisan terkadang akan mempunyai makna tersendiri oleh si pembaca.mungkin inilah yang terjadi dengan postinganku. Pada malam hari dan pergi tidak bersama dengan mahromnya, banyak alasan yang memaksa kami untuk membuat acara pada malam hari dan kenapa pada saat itu aku bergabung untuk juga turun kelapangan?

  1. Masyarakat yang kami datangi umumnya adalah petani yang pada siang hari akan bekerja ke ladang dan sawahnya masing-masing.
  2. Kami (divisi) tidak mau mengganggu aktivitas dari masyarakat, karena sama saja menghambat penghasilan mereka satu hari.
  3. Pertemuan ini dilaksanakan lebih dari 20 rang masyarakat dan dari semua jenis kelamin (perempuan dan laki-laki).

Tidak ada yang mengharuskan aku bekerja, dan tidaka ada kondisi yang memaksakan aku bekerja di bidang ini, dan tidak ada alasan untuk menolak, kesempatan bergabung di yayasan ini. Aku yakin ini adalah semua panggilan jiwa dan rezeki yang sudah diatur dari Allah.

Inilah dia semua manusia mempunyai pendapat sesuai dengan cara pandangnya.... tapi berusahalah mempunyai cara pandang seluas langit tanpa batas. Terima kasih teman atas saran dan masukan serta komen yang dari postinganku.


 


 


 

Tidak ada komentar: