Kedewasaan itu

Suatu niat yang baik sebaiknya dilakukan dengan awal yang baik. terduduk saya disetiap akhir shalat dibulan juli ini mengingat semua apa yang telah saya lakukan selama sebulan sebelumnya, kelalaian yang saya anggap biasa ternyata menghasilkan sentilan tajam dan teguran kecil dari sang pencipta Allah SWT.

Aktivitas yang menghantarkan tubuh ini memasuki bulan baru di awal bulan  bulan juli. Allah menegurku dengan caranya yang sangat lembut, masalh kantor yang datang perlahan meskipun tidak mengenai diri saya secara langsung tapi cukup membuat saya sadar,  kemudian kabar buruk untuk semua karyawan tempat saya bekerja harus cukup sabar menunggu haknya selama setengah bulan. Disusul dengan kondisi kesehatan saya menurun hingga jatuh sakit.

Dan kembali dibulan ini saya merasakan bagai mana pelajaran kedewasaan menghampiri saya. Allah menguji saya akan arti persahabat, teman, dan perasaan.  tidak pernah saya merasa sebiasa  ini ketika sesuatu yang diinginkan tidak saya dapatkan. ini semua dukungan dari kalian semua, dan dari seorang teman yang baru saya dapatkan  “mas lan”.

dari mas lan saya tau apa arti dari sebuah kalimat super yang  sering saya baca

Bila kita mengerti bahwa pengorbanan adalah untuk keuntungan kita juga,

dan apabila kita mengerti bahwa yang kita berikan sebagai korban adalah hak mereka yang menerima,

dan bila kita percaya bahwa janji itu benar -

maka sebuah pengorbanan sama sekali bukan sebuah pengorbanan,

tetapi sebagai sebuah tindak kasih sayang,

sebuah kecintaan bagi jiwa-jiwa besar

(Mario Teguh - Sacrifice)

dan sebuah kalimat yang akan terus saya coba “ jangan pernah berfikir gak bisa, jangan paranoid dan jangan lari dari masalah” kalimat yang selalu saya ingat. trims untuk sahabat saya duha, rina fitri dan teman baru saya mas lan.

Cuti..cuti…

Suenengnya hati saya,cuti 2 minggu yang lalu benar-benar mengobati penatnya dan kangennya diri saya setelah 2 bulan tidak pulang ke kampung halaman. Jalan bareng temen-temen kuliah, keluarga. nonto, ke pesta, karokean,belanja-belanji..

“gie jangan lupa tanggal 13 juni (2009) ya..” suara dari ujung telfon sana seakan meminta untuk bisa hadir di hari bahagianya.  Tak selamanya angka 13 adalah angka sial, bagi bidadari pida tanggal 13 adalah angka keberuntungan, seorang pria yang sudah lama menjadi penghuni hatinya mengikrarkan janjinya dihadapan orang tua dan semua keluarga untuk menjadi pendamping hidup bidadari pida. Mereka yang bahagia pada hari itu adalah Syafrida dan Zulkadri.

bidadari yang lain yang tak sempat menyaksikan akad nikah mereka meminta saya untuk menghubungi mereka sewaktu pelaksanaan akad pida dan zul. Jujur saya katakan pernikahan zul dan pida adalah pernikahan yang paling haru yang saya saksikan setelah pernikahan kakak kandung saya (K`lili dan B Affan). Wali nikah pida adalah adik laki-lakinya (ivan) karena ayahanda pida sudah lama meninggal.

“selamat berbahagia sobat,selamat menempuh hidup baru, semoga bahtera rumah tanggamu sekuat bahtera nuh yang bisa melewati halangan dan rintangan yang besar sekalipun”

“ Bunda nonton lumba-lumba lah…..” rengek abil ketika menemani saya melepas lelah stelah perjalanan banda-aceh medan yang memakan waktu 9 jam. belum lagi request dari ukhti shagihirku untuk nonton KCB (ssssssstt dia gak boleh ke bioskop dewe`an alias sendirian).suenenglah capek tak terasa lagi :).