Sabtu, 21 Februari 2009

Sabang

200209 perkenalan yang hangat dengan para pembicara seminar kemarin menjadikan kami akrab, sampai mengajak diriku untuk pergi kesabang ke monumen 0 km,sabang euy.. mau banget, belum pernah sih. Karena mereka pergi tidak disponsori oleh yayasan aku tidak bisa sembarangan untuk ambil keputusan mau. Aku ambil keputusan untuk izin dari kantor utnuk berangat ke sabang besok.

karena mereka berangkat langsung dari hotel medan ke ulele (pelabuhan menuju sabang) kami janjian tepat jam 07.00 bertemu di hotel. bergegaslah diriku  pagi itu menuju hotel, tiba-tiba 300 meter dari kost aku dapat sms dari Prog.direktur untuk segera menyiapkan berkas untuk rapat di kantor gubernur jam 08.30, waduhhh alamt gak jadi dech ke sabang, karena pengen banget kesabang aku kontak mereka jam berpa kapal berangkat, ternyata jam 09.00, akhirnya aku ambil keputusan untuk langsung ke ulele. syukur alhamdulillah aku tidak ikut rapat dan akhirnya jam 08.30 aku berangkat ke ulel diantar driver kantor (mantabss lah, alhdulillah).

Ferry berangkat tepat jam 10.00, bismillah dan doa berkendaraan kubaca. duduk dengan manis dikelas bisnis dengan harga tiket yangkulihat 75000, sambil membaca novel 5 cm aku nikmati perjalanan menuju pulau sabang, hanya sebentar aku kebelakang kapal sendiri gak ada yang menarik kulanjutkan bacaanku, dan beberapa menit kemudian sampailah kami disabang.tepat jam 10.45 di balohan (pelabuhan sabang).

komentar pertamaku, biasa aja panass suasananya sama seperti banda aceh dan pelabuhannya hampir sama pelabuhan labuhan haji menuju pulau sinabang di aceh selatan.

rekan-rekan yang disabang sudah memeprsiapkan L300 untuk kami, perjalanan ini murni wisata tanpa ada tugas sama sekali, yang pertama kami tuju adalah kantor dinas pariwisata untuk mendapatkan peta, sampai dikantor dinas pariwisata ternyata kantor sudah pindah ke tengah kota, akhirnya kami kembali kekota. disambut dengan staff pariwisata yang baik kami mendapatkan peta dan buku objek wisata dari mereka, dan mereka meminta kami untuk membuat nama lengkap kami untuk memberikan sertifikat kunjungan 0 km.

DSCN2036sebelum kami kedinas pariwisata kami melewati "danau aneuk laot" sebagai sumber mata air kota sabang dan diketahui pada zaman belanda, merekamemanfaatkan danau ini untuk mengisi air bersih bagi kapal-kapal besar yang singgah diteluk sabang.

perjalananpun dilanjutkan kepantai iboh diperjalanan jam sudah menunjukkan pukul 12.30. ditengah perjalanan giles bilang dia melihat posisi temannya pada GPS PDA nya berada di gapang, akhirnya kami berhenti dipantai Gapang untuk menemui temanya dari swistzerland sesama pejalan keluling dunia, tapi bedanya mereka menggunakan Land Rover dan giles menggunakan Moge (motor gede), DSCN2056sayang banget aku lupa meminta foto kami dari gilles yang ada hanya fotoku disamping land rover mereka, lengakap banget peralatan di landrovernya.DSCN2062 setelah beramah tamah aku sempatkan untuk menikmati indahnya pantai gapang dan menyaksikan orang yang berdiving dan bersnokling ria (pengenn..pengenn..). bagus banget neh temapt perbedaannya disini masih sepi jauh dari kendaraan bermotor.

aku terduduk sambil menikmati keindahan gapang melihat mereka yang menikmati hidup, nanti aku kembali kesini lagi untukmenikmati bulan maduku bersama yan (siapa tuch yan? yanda dunks.. kan lawannya bunda yanda..hwekk) dan keluarga besar kami, "sabar aja dech gie, kamu dan yan kan lagi berjuang untuk hidup saat ini untuk menikmati hidup nanti" hatiku berkata. lama-lama mandangin nich pantai ntah apa-apa aja pikiranku, kulihat teman-teman sudah beranjak dan kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.

perjalanpun dilanjutkan ke 0 km, diujung jalan ada jalan pecah dua kekanan ke iboh dan kekiri ke 0 km, DSCN2075berhubung jam sudah menunjukkan pukul 14.00 kami memutuskan untuk langsung ke 0 km karena kami harus pulang juga hari itu, sempat sudah sampai sabang dan sertifikat sudah dibuat belum ke 0km  apakata dunia. Perjalanan menuju 0 km juga penuh perjuangan (ini gak didramatisir ya),   jalanannya rusak, ntah apa kerja pemerintah sana bisa pula jalan ke objek wisata hancru gitu, belum lagi para pekerja yang asal aja meletakkan pasir timbunan ditengah jalan, lumayan kalau pasir ini pasir tambah batu besar ya mana bisa jalan kami L300, akhirnya para pejantan tangguh turun tangan untuk memilih batu-batu besar agar bisa jalan terus sampai ke monumen, pokoknya harus sampai satu rombongan berkata seperti itu karena kami semua belum pernah kesabang dan 0km-nya indonesia.DSCN2064

dan akhirnya saudara-saudara sampailah kami di monumen 0 km yang di resmikan oleh try sutrisno wakil presiden pada zaman Soeharto. sayang sekali tempat itu tak terawat dengan semestinya, coretan tanga-tangan yang membubuhkan identitasnya bahwa mereka sudah sampai sana, kalau aku jadi walikota sana aku sediaiin dinding lebar dan kusuruh dinas pariwisata untuk Stand by disana menjual stiker bertuliskan nama mereka yang akan dilengketkan didinding lebar itu.DSCN2070

terbaca olehku batas km yang dipinggir jalan 2km, berarti ini bukan 0 km pikirku. ternyata giles juga berfikiran sam denganku, kemudian gilles menggunakan GPS na untuk melihat 0km sesungguhnya dimana , diseberang monumen ada pulau aku gak jelas tau apa nama pulau itu, dari pulau itulah tercatat 2km pada monumen, jadi pengen kepulau itu (nanti ya yan?)  Tidak lebih dari 5 menit kami disana, dan bergegas ke pelabuhan untuk kembali ke banda aceh, perasaanku saat itu "seperti mimpi" hanya sebentar, sekedipan mata disabang.

Tidak ada komentar: