Kamis, 15 Januari 2009

Advisor baru LIF

Pemecahan dan perampingan struktur sehingga membuat posisiku terpotong akan menjadi awal baru bagiku di Yayasan Leuser Internasional seandainya aku akan kembali bergabung kembali, satu sosok yang sangat aku ingat selama aku di divisi Spatial Planning yaitu Manager divisi Spatial Planning and awarenes. Prof. Dr. Zainal Abidin Pian. biasa yang aku panggil dengan sebutan pak zenal, laki-laki kelahiran palembang.

P1030145 Ketika aku tersisihkan dari training perekrutan officer conservation yang aku pikir tak akan pernah bergabung di yayasan ini dan tidak akan naik land lover hijau yang pernah menyipratkan lumpur ke baju kuliahku dulu. Asman Conservation merekomendasikan namaku ke Pak zenal saat itu, hal yang mudah pada waktu itu untuk beradaptasi dengan keadaan kantor karena sebelumnya aku sudah bergabung di Yayasan ini. Pendek cerita,Pak zenal menerimaku sebagai Asisten 2 di divisinya. P1030788

Aku sangat bersyukur bertemu dengan seorang guru besar Unsyiah  fakultas pertanian, banyak hal baik yang aku dapat darinnya, salah satunya cara pendekatannya ke masyarakat, aku ibaratkan pak zenal sebagai bintang baru yang lagsung banyak penggemarnya, senyumnya khasnya yang ramah, tutur kata sapanya yang akrab, tegas, dan berwibawa. Tak pernah menjatuhkan lawan argumennya, dan si penyampai aspirasi dari staf-staf yang berada dibawahnya. Darinya aku tau ilmu lingkungan, membaca peta, membaca keadaan lingkungan.

Pernah suatu ketika kami turun kelapangan untuk mencari titik mata air serta mengambil sample airnya, ada satu tanaman yang umumnya tidak tumbuh dipinggir mata air, pak zainal menerangkan bahwa ini bisa terjadi karena burunglah yang sampai membawa benih itu tumbuh dipinggir mata air, karena disitu ada mata air kemungkinan besar dahulu ini adalah tempat minum burung dan ketika burung turun untuk mengambil air burung tanpa sengaja ataupun sengaja membawa benih itu.P1070089

Pak zenal bukanlah tipe pemberontak, bukanlah tipe penjilat (maaf pak), pak zainal tak terbiasa melawan orang yang mengandalkan emosi daripada logika, pak zenal selalu meninggalkan kata "trims" disetiap bantuan yang kita berikan kepadanya, disetiap sms yang sampai ke hp kami.

seperti contoh kasus aku dikantor, beliau bukannya tidak memperjuangkanku untuk tetap di LIF, dia sudah berusaha untuk  membuatku tetap bergabung dan usahanya hanya menghasilkan aku akhirnya hanya bisa menduduki bangku panjang (daftar tunggu untuk project selanjutnya).  sesal diwajahnya tampak sekali waktu dia menyampaikannya padaku "anggi saya sangat senang sekali, kalau anggi tetap bergabung bersama saya, tetapi karena tugas saya tidak lagi sebagai manager saya tidak bisa mengusahakan kamu untuk tetap di divisi semula, anggi bergabung didivisi lain. saya berharap anggi tetap di kantor banda." tx lah pak, love u lah pak.

Semua staff mendambakan dia sebagai managernya, tetapi sekarang pak zainal tidak mau lagi sebagai manager karena beliau sudah merasa sepuh. Yamenurutku Pak zenal tak cocok untuk menjadi manager, pak zenal tidak punya sifat keras tetapi mempunyai sifat tegas, beliau tak cocok untuk ditempatkan sebagai manager di yayasan itu, karena kegiatan mulianya di fakultas pertanian, dan  sebagai Staff Ahli di BAPELDADA.

Ketika akhir tahun kemarin beliau berkata "Saya tidak akan meninggalkan YLI karena saya ditunjuk Oleh biro untuk bergabung dan mengabdi di YLI saya akan keluar dari YLI jika Biro menarik saya kembali seperti halnya Status bangunan kantor ini, hak pakai. Ketika YLI tidak akan memakai lagi saya bersedia keluar dan ketika Biro menarik keluar saya dari YLI saya akan keluar. SAya tidak akan keluar sendiri". Goblok banget kalau seorang pak zainal dikeluarkan, wong BPKEL rival yayasan saja sudah mengintai dirinya, karena kecakapan dan ilmunya di spatial planning dan lingkungan.

Tidak ada komentar: