Senin, 24 November 2008

Yaa awak disalip lagi....

"Gie pulang kemedan ya bulan maret nanti.." terdengar suara sahabatku waktu MAN dulu diujung telepon selulerku.

"mo nikah ya?" todongku langsung dengan pertanyaan.

"iya nggi datang ya, kamu juga bantuin aku ya ngundangin yang lain.."

Gedubrakkk Aaaaggrhhhhh Aku disaliip lagi......

Hanum,isma,sari,mawadda hitungku satu-satu temanku yang sudah mengakhiri massa lajangnya. Bahkan sepupu ku yang tak lama bersua dan malam itu aku dengar kabarnnya akan nikah pertengahan desember nanti. Dasar sahabat-sahabat dan saudara yang perhatian pada diriku, ini sepengglan kata mereka "gie gak usah milih-milih lah, ayo genit-genit dikit apa lagi yang dicari..kapan neh kamu nganterin undangan kamu sendiri". aku hanya tersenyum sambil berkata dalam hati "siapa yang miih-milih aku belum bisa mengintip siapa yang ditetapkan Allah untukku dan allah juga belum mengirimkannya untukku yang pasti usaha selalu adalah".

Yang pasti dalam doaku aku tak mau sendiri didunia ini kirimkanlah pasangan bagiku partner sejatiku yang terbaik untukku.

Doa restuku untuk kalian semua yang telah melangkah ke jenjang pernikahan dan membentuk keluarga. mudah-mudahan menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warahmah.

Beberapa hari yang lalu manager tempatku bekerja memberikan kopian khutbah pernikahan keponakannya yang disampaikan oleh Dr. Al Yasa Abu Bakar kepada semua the jombloers (termasuk dirikuhh juga dapat) yang seruangan dengannya, sedikit penggalan yang kutuliskan untukmu teman-temanku yang telah dan akan menyempurnakan setengah diennya :

Surat Ar rum ayat 21 yang sering tercetak di setiap undangan walimahan/wedding party Allah menyatakan bahwa diantara kekuasaan-Nya adalah menciptakan pasangan untuk manusia agar mereka hidup dengan penuh kasih sayang. Islam tidak menginginkan perkawinan yang abadi tetapi rasanya seperti dineraka, karena tidak ada ketentraman, ketenangan dan kebahagiaan. Begitu juga islam tidakmenginginkan perkawinan yang bahagia tetapi seumur jagung. Masih dalam ayat ini pula Allah menyebutkan beberapa landasan perkawinan, tepatnya 3 landasan :

Pertama sekali, mawadda rasa cinta yang oleh sebagian sufi diterjemahkan dengan kecenderungan hubungan atau kecintaan fisik. Sesuatu yang mungkin sangat diperlukan ketika usia masih muda.

Landasan kedua, rahmah, kasih sayang, yang akan lebih langgeng mengikat perkawinan dan sering akan sangat terasa saling mengenal diantara pihak terbina sedemikian rupa. Pada tahap ini rasa pengorbanan dan kesetian akan semakin menonjol. Suami atau isteri melayani pasangannya bukan lagi karena terdorong oleh kewajiban, rasa takut atau rasa malu, tetapi lebih banyak karena kesetiaan dan rasa sayang pada pasngannya.

Diatas kedua landasan ini paras ufi menambahkan landasan yang lebih kokoh yang disebutkan banyak dalam ayat adalah Amanah, kesetiaan. Apapun alsannya dan bagaimanapun keadaannya, suami harus setia pada istri dan begitu juga istri harus setia pada suami. Isteri sanggup ditinggal sampai bertahun-tahun adalahkarena percaya pada suaminya. Dia rela menderita karena percaya bahwa bahwa penungguannya tidak sia-sia. Begitu juga suami tentram dan sungguh didalam pekerjaannya, karena yakin akan kesetian isteri yang ditinggalkan. Banyak orang yang hilang kendali dan berbuat nekad ketika kita dikhianati. Buatlah kesetiaan dan kejujuran sebagai bagian dari akhlak dan perilaku kita yang integral, bukan hanya kecintaan apa lagi karena takut kepada pasangan kita saja.

Yah itulah penggalan dari isi foto kopian yang diberikan mangerku, "ya kalau sudah ada landasan dan calonnya, ya segerakanlah, kalau belum ada usahakanlah semuanya" kata managerku yang sudah kuanggap seperti bapakku beliau nich guru besar pertanian Unsyiah, dalam hatiku menjawab "apa iya cewek juga harus berusaha cari".

Doaku untuk kalian yang akan menyempurnakan setengah diennya" semoga kehidupan keluarga kalian dilimpahi rahmah dan mawaddah dilandasi oleh iman dan taqwa dihiasi saling pengertian dan musyawarat dengan anak amal shalih dan qurratu a`yunin, dipupuk dengan ibadat dan kesetiaan serta diberi keluarga sakinah yang lestari sampai akhir hayat, sampai ke surga jannatun na`im nanti.

Meja kerja ku 24 november 2008

Saat ku menerima undangan pernikahan sahabatku.

Tidak ada komentar: