Rabu, 18 Maret 2009

Eagle Award 2009

Tanggal 13 Maret 2009 kemaren aku dan asiisten managerku diutus untuk mengikuti couching clinic- Make the proposal Eagle award 2009.  alhamdulillah aku bisa ikut workshop ini, secara ini yang pernah aku impikan dan satu lagi pulkam karena acara ini dimedan, berarti aku pulkam dapat uang jajan dari kantor he...he...

Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Eagle Award Metro TV, sampoerna, Star FM, Kiss FM , fotografi USU dan Fakultas Hukum USU.  Diacara ini kami diajarkan bagaimana membuat proposal supaya pihak eagle award melirik proposal kita.

Ternyata salah satunya kita mesti mengetahui apa beda film dokumenter, news feature dan bagai mana membuat sudut pandang cerita.

Akhirnya aku mengerti apakah film dokumenter itu?

Dimulai dengan pengertian bentuk dokumenter adalah suatu metode "publikasi" sinematik. lebih jelasnya "optimalisasi (penggunaan) audio-visual cerita tentang kejadian (realitas sesungguhnya) dengan tujuan tertentu secara peruasive (menawarkan perpektif baru dan sesungguhnya)"

news feature sebenarnya hampir sama dengan film dokumenter hanya saja news feature bersifat netral,misalnya menceritakan tentang kegobrokan sebuah gedung jika film dokumenter akan menceritakan kegobrokan gedung itu saja tanpa menampilkan sisi baik dari gebung tersebut. sedangkan news feature akan memperlihatkan kegobrokan, alasan, dan menceritakan sisi bagus gedung tersebut.

Eagle Award 2009 ini mengangkat tema Kreasi Indonesia, sayang sekali tema film kami tidak sama sekali berhubungan dengan tema yang kami ajukan . Eagle ward merupakan ajang festival dokumenter, untuk mencari sineas-isneas dokumenter muda.

salah satu pembicara Tino Saroenggalo (sutradara Filmdokumenter   kejadian 1998) mengatakan kalau ingin membuat film dokumenter harus siap dengan resiko akan ada tuntutan dari pihak yang tidak senangdan siap miskin ujarnya. melalui film dokumenter kita harus bisa menunjukkan kebenaran yang memamng terjadi.

dalam acara ini juga diadakan screaaning pemenang eagle award 2008 kemarin "di Atas Rel Mati" menceritakan fenomena kehidupan di atas rel kereta api yang tidak lagi dipakai yang digunakan sebagai lahan untuk tempat tinggal dan digunakan sebagai jalur roli pengangkut manusia(masyarakat stempat)  dan barang dengan para pekerja anak putus sekolah.

Tidak ada komentar: