Jumat, 02 Mei 2008

Kusadari

Gina tak lagi menghiraukan harga dirinya, ketika dia dalam kebimbangan yang sebenarnya tak perlu dia fikirkan. Dalam hatinya terus berkata " ketika aku mulai membuka diri kenapa dia datang lagii, belum kapok juga anak itu".
Hendri tetap dengan semangatnya meminta gina untuk terus mempertimbangkan dirinya kelak. Gina semakin dalam kebingungan ketika dia mulai membuka diri, ketika dia mengenal fauzan dari temannya. Dan rasa simpatik itu mulai ada.Gina menganggap rasa simpatik ini akan berubah menjadi rasa sayang. Gina menganggap hubungan dia dengan fauzan semakin intens, tapi belum lagi berlanjut dan rasa simpatik itu belum berubah, fauzan menampakkan perubahan sikap kepada gina. Gina terus menahan untuk tidak bertanya tentang perubahan sikapnya. Dia menikmati hubungan pertemanan dengan fauzan sambil sedikit berharap kelak rasa simpatik akn berubah dan fauzan mempunyai sambutan yang baik.
Gina semakin bingung dengan sifat fauzan yang makin lain, akhirnya gina menanyakan perubahan itu ke fauzan, fauzab hanya menjawab "aku biasa aja gak ada yang berubah dari diriku, memang sifatku seperti ini gin..." dan gina kembali tenang.
Dan disetiap malam tapi tak seintens gina menghubungi fauzan, hendri menghuungi gina sekedar say hello dan menanyakan kabar gina hari itu.
kebiasaan gina setelah menerima telfon dari hendri dia selalu menghubungi fauzan.
suatu malam sms hendri masuk kembali

assalamualaikm, gin mau tidur ya?
gin hari ini endri capek bangt.
gina bilang kalau endri capek ingat aja sama siapa
yang ndri cinta dan sayang. habis shalat, nelfon bapak ibu,
endri sms gina:)"

Deg.. "segitunya kah hendri, belum kapok juga apa aku yang jahat, alah gombal aja kali ya?" gina berujar dalam hati,

Was, Hendri dah pinter ya..., belum ndri.

"mungkin dah saatnya kali ya aku mempertimbangkan dirinya?" gina terus bertanya-tanya dalam hati.
gina tak mau dalam kebimbangan dia ndak sabar dengan sikap Fauzan yang semakin hari semakin sok dibutuhin.
"zan, ngerasa gak selama ini kita ada yang nyoba ngedeketin kita?"
"ada" hanya jauban pendek yang keluar dari mulut fauzan.
"Ok. zan gina dalam dilema sekrang neh. kalau ada yang nembak aku apa mesti kalau aku menghiraukan perasaan fauzan? aku tunggu jawaban kamu ya zan."
sehari lewat dari pembicaraan itu gina belum dapat jawaban dari fauzan. Kembali gina mengirimkan sms ke fauzan

Assalamualaikum, zan gimana? maafin aku ya...

Hendri mudah-mudahan semua bisa langgeng dan menjadi kenyataan ya.......

kamar medan 1 Mei 2008

Tidak ada komentar: